Udara pagi dihari minggu merupakan kesegaraan yang sangat berarti bagi
kalangan Buruh Migran di Hongkong, setelah 6 hari lamanya bekerja di rumah Bos,
tibalah hari yang dinantikan para kalangan Buruh Migran Indonesia di Hongkong. Serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh beberapa orang dari jauh-jauh
hari, menjadikan hari Minggu terasa sangat menyenangkan bagi kami.
Kami bisa bertemu teman-teman lainnya untuk melaksanakan setiap rangkaian
kegiatan yang terencana itu, beberapa diantaranya ada yang memilih menghabiskan waktu di
perpustakaan, membaca buku, main komputer, ada juga yang hanya santai-santai di
taman. Beberapa lagi sekedar jalan-jalan, sekalipun ada beberapa kegiatan rutin
yang memang direncanakan sebelumnya. Seperti latihan Karate, Kursus Rias, Kursus
Menjahit, Sekolah Lanjutan, Kuliah Online, Kuliah Lanjutan Setara, yang dikeluarkan
oleh beberapa perusahaan Indonesia dan masih banyak lagi.
Seperti pada hari minggu kemarin, yang bertepatan dengan Hari Kartini (21 April), dalam
setiap tahunnya pasti dibanjiri berbagai macam acara khusus yang memang
semuanya diselenggarakan oleh kalangan BMI Indonesia Hongkong. Ada juga yang mengatasnamakan
sebuah Organisasi, sehingga kerjasama mereka tidak kalah dengan Mahasiswa kampus
pada umumnya. Sangat profesional dan benar-benar mengagumkan. Setiap buah karya
mereka, lenggak-lenggok tubuh dengan memakai baju Kebaya dan Batik terlihat cantik dan anggun dipandang. Rupanya mereka sedang mengikuti lomba Fashion Show bertema ''Kartini
Pendekar Kaumnya.''
Tidak hanya itu, alunan musik khas Jawa Timur terdengar penuh semangat dan “Waw!”
Mereka sedang asik memainkan Kesenian khas dari daerah Jawa Timur, yang dikenal
dengan Jaranan. Di daerah Jakarta biasa disebut dengan Kuda Lumping.
Perasaan takjub luar biasa menghiasi hari minggu kami atas peranan mereka yang sangat sempurna. Aku bangga
ada di tengah-tengah mereka, bangga akan kreatifitas mereka, bangga akan
semangat mereka.
Kebahagiaan serupa juga dirasakan oleh para BMI lainnya, walaupun hanya menjadi
penonton, menyaksikan setiap atraksi mereka, yang lebih mengangumkan lagi, sebagian
besar tiap kegiatan dihari minggu diadakan dan dirancang oleh BMI LBT. Sungguh
suatu kebanggaan tersendiri mendengarnya. Pendiri dari beberapa Organisasi
ternama di kalangan BMI Hongkong adalah seorang Lesbian. Hal itu membuat kami
semua tidak pernah merasa minder dan berkecil hati sebagai seorang Lesbian.
BMI Lesbian di Hongkong sangat bersosialisasi dengan BMI Heteroseksual, membuat
Bhineka Tungal Ika itu kami rasakan benar-benar nyata di Hongkong. BMI
Heteroseksual di Hongkong jarang sekali terdengar desas-desus yang merendahkan kami. Saat acara berlangsung tidak
nampak perbedaan itu, yang mereka rasakan adalah kebahagiaan menyaksikan Jaranan yang sedang dipersembahkan untuk penonton, sebagai pengobat rindu pada kampung halaman. Para pemainnya yang tak lain adalah BMI
Hongkong LBT.
Jika ada Media Massa yang mengabarkan segala keburukan tentang BMI Lesbian
di Hongkong itu hanya melebih-lebihkan, karena dalam hidup ini, hal buruk dan
perbuatan negatif bukan hanya berakar dari para Lesbian. Siapapun tanpa
terkecuali. Kegiatan positif yang memandu ke jalan sebuah kebaikan bisa dilakukan
kapan pun dan oleh siapa saja.
Salam Manis.